Translate

Friday 8 June 2012

1-MENGENAL DIRI MELALUI RASA HATI


Wahai pembaca atau teman yang dikasihi sekelian,

Untuk pengetahuan semua. Buku 'Mengenal Diri Melalui Rasa Hati' adalah salah sebuah buku yang begitu berjaya membuat jiwaku berubah daripada tidak faham apa itu 'hakikat' kepada ingin belajar dan berguru tentang 'hakikat'.  Hasilnya secara sedikit demi sedikit, kumulai faham akan segala kelemahan dan kekurangan diri, jadi di situ, bermulalah satu 'titik' untuk berubah atau membaiki diri.  Sebelum membaca buku tersebut, naluri ini, apabila sudah beramal, akan terasa diri sudah baik, apabila membuat kebaikan WALAUPUN HANYA SECEBIS sudah ada rasa bangga diri, apatah lagi kalau dipuji orang...

Tetapi apabila membaca buku 'Mengenal Diri Melalui Rasa Hati' ini ( akan dikongsikan kepada pembaca dengan izin Allah swt), 'hakikat' sebenarnya adalah berlainan daripada apa yang kita fikirkan...

Marilah kita sama-sama menghayatinya, moga menjadi saham bersama hingga ke akhirat kelak, ilmu yang bermanfaat itu akan membantu kita di alam sana...yang kekal abadi...ramai sudah ke sana, giliran kita pasti tiba....Yang menakutkan, apakah bekalan kita sudah cukup!!!!
_______________________________________________________________________________

1-MENGENAL DIRI MELALUI RASA HATI

Prakata
SAUDARA,

Sedang terjadi di depan mata kita penyakit-penyakit jiwa yang melanda masyarakat, seperti putus asa, kecewa, resah-gelisah, penderitaan jiwa, fikiran kacau-bilau, rasa rendah diri (inferiority complex), kesunyian, kekosongan hati, rasa kesepian (loneliness), ketegangan perasaan dan bermacam-macam lagi bentuk sakit jiwa. Keadaan itu semakin menjadi buruk bila ditambah dengan penyakit-penyakit jiwa lainnya, seperti hasad dengki, bakhil, gila dunia, pendendam, cepat marah, jahat sangka, sombong, riya', ‘ujub dan lain-lain yang semakin bermaharajalela di dalam masyarakat.
Walaupun sakitnya tidak dapat dilihat oleh mata kita, namun siapa yang berani menolak keadaan itu? Orang-orang yang menderita sakit atau krisis jiwa saat ini lebih banyak dari jumlah penderita-penderita sakit fisikal yang ada di rumah sakit-rumah sakit. Anehnya, para pakar dan kaum intelektual tidak terlalu serius untuk memikirkan cara perubatan pesakit penyakit batin itu, sebagaimana mereka serius berusaha dalam perubatan fisikal lahiriah manusia.

Saudara,
Apakah mereka tidak sedar bahawa pesakit yang menghidapi penyakit jantung, ginjal, kencing manis, barah dan lain-lain itu tidak pernah bunuh diri dan membunuh orang lain? Tetapi penyakit batin, sakit jiwa, kekosongan, rendah diri, putus asa, hasad dengki, dendam, pemarah, buruk sangka dan lain-lain itu dapat menyebabkan manusia membunuh diri sendiri atau membunuh orang lain.

Itulah satu bukti bahwa penyakit-penyakit batin sebenarnya memerlukan perhatian dan perawatan yang lebih serius daripada  penyakit-penyakit lahir. Bukan saja kerana penyakit batin lebih menyiksa individu, tetapi akan dapat menyebabkan kekacauan, dan rosaknya sebuah masyarakat.

Telah datang Nabi Muhammad SAW ke tengah manusia. Beliau  melihat kekacauan dan kemungkaran yang sedang meracuni kehidupan masyarakatnya. Seorang diri Rasulullah SAW bangun dan bekerja untuk menyelamatkan manusia. Institusi pertama yang beliau dirikan adalah masjid, tempat untuk manusia membersihkan, melembutkan dan menenangkan hatinya, melapangkan dadanya, membebaskan diri dari ikatan dunia, dengan membesarkan Tuhan melalui sembahyang dan ibadah-ibadah lain.
Rasulullah mengutamakan keselamatan manusia pada keselamatan hatinya (ruhnya) bukan jasad lahirnya. Sebab itu Baginda berusaha mengubah dan mengubati hati mereka hingga Baginda mencapai kejayaan.

Saudara,
Krisis yang kita saksikan dalam masyarakat sekarang ini merupakan peristiwa yang disaksikan oleh Rasulullah 1400 tahun yang silam. Kalau Rasulullah mencapai kejayaan dalam mendidik masyarakat, mengapa kita tidak mengikuti jejak Baginda?
Kita ubati dulu penyakit hati dan krisis jiwa pada diri kita, anggota keluarga kita dan masyarakat kita. Kita ketengahkan pada masyarakat pengertian hidup yang hakiki yang dapat mengembalikan manusia pada fitrahnya.
Kita contohkan satu formula yang menjamin kebahagiaan dan keselamatan hati. Kita perjuangkan kehidupan 'sunnah' yang akan membawa manusia kepada syurga dunia dan akhirat.

Saudara,
Mana ada selain Islam satu cara hidup yang dapat menjadikan diri kita terhibur dengan kemiskinan, kesunyian, kesakitan, kesepian, kematian orang yang dikasihi, kegagalan dan dengan segala bentuk ujian. Mana ada selain Islam cara hidup yang mengikat hati antara suami dengan isteri, anak dengan ibu-bapa, pengikut dengan pemimpin, pekerja dengan majikan? Mana ada selain Islam cara hidup yang mengajar kita berkasih-sayang, bertimbang rasa, pemurah, berbaik sangka dan tolong menolong?
Mana ada selain Islam cara hidup yang membangkitkan cinta agung manusia pada Penciptanya sehingga manusia akan mengorbankan hidup untuk Tuhannya dan menanti kematian bagaikan penantian seorang kekasih untuk bertemu dengan kekasihnya?

Saudara,
Islam mengajak kita untuk meniliti dan mengenal hati kita serta mengubati penyakitnya. Apabila hati sudah diubati, maka hati kita akan penuh dengan 'cahaya' kebahagiaan, ketenangan dan ketenteraman. Itulah syurga sementara sebelum kita bertemu Allah untuk menerima syurga yang kekal abadi.

Buku Mengenal Diri Melalui Rasa Hati ini menunjukkan jalan bagi saya dan saudara untuk melegakan krisis jiwa, ketegangan fikiran dan mencegah kejahatan batin kita. Insya Allah, mudah-mudahan kita akan memperolehi keselamatan dan kebahagiaan hidup sebagaimana yang Allah janjikan.
Dengan berkat kebesaranMu ya Allah, Nabi dan RasulMu Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat Beliau, Ya Allah jadikanlah buku ini sebagai ubat bagi jiwa kami dan selamatkanlah hati-hati kami sebagaimana keselamatan yang Engkau maksudkan dalam firmanMu:

Terjemahannya: 
"Hari kiamat yaitu hari (ketika manusia meninggalkan dunia ini) di mana harta dan anak tidak berguna lagi kecuali mereka yang menghadap Allah membawa hati yang selamat."
        (Asy Syuara’: 88 - 89)

"Ya Allah, terimalah amalanku ini sebagai amal soleh dan pahalanya kuhadiahkan kepada almarhum ayahanda dan bunda serta guru-guru tercinta. Dan Ya Allah, dengan buku ini, jadikan kami cinta padaMu dan agamaMu dan lebih gigih lagi berjuang untuk menegakkan kalimahMu."


Wabillahil hidayah wat-taufik.

Hamba yang mengharapkan keampunan Tuhan

Ashaari Muhammad

No comments:

Post a Comment